Dokumentasi Seniman DKD untuk Depok
Litera (Depok)- Negri ini punya banyak seniman, sastrawan dan budayawan baik yang terkenal di tingkat lokal ataupun nasional. Untuk tingkat nasional kita bisa tahu dengan membaca misalnya Leksikon Sastra Indonesia yang pernah ditulis oleh Korrie Layun Rampan atau Pamusuk Eneste. Pada tingkat daerah atau kota bisa jadi hanya sedikit daerah yang memiliki dokumentasi atau leksikon tersebut. Kondisi ini memungkinkan banyak seniman daerah kurang dikenal luas dan diapresiasi justru oleh daerahnya sendiri. Kota Depok misalnya, kota ini adalah salah satu gudang seniman dan sastrawan di Indonesia. Depok telah banyak melahirkan para seniman baik yang terkenal di tingkat lokal, nasional, atau bahkan internasional. Hanya saja mungkin apresiasi dari masyarakat dan pemerintah kota relatif sangat kurang, bahkan perhatian pemerintah pada keberadaan seniman yang telah mengangkat kota tersebut terbilang kurang.
Para seniman dan budayawan yang tergabung di Dewan Kesenian Depok (DKD) pada hari Sabtu malam (6/8/2016) mengadakan rapat di Sekretariat DKD. Salah satu hasil rapat tersebut adalah bahwa harus ada leksikon untuk para seniman Depok. Untuk tugas tersebut, maka DKD yang akan memprakarsainya karena leksikon ini akan menjadi sangat penting bagi dokumentasi dan apresiasi terhadap para seniman.
“Tujuan penerbitan buku (leksikon) tersebut untuk mendata seniman-seniman Depok sesuai dengan masing-masing bidang keseniannya,” tutur Asrizal Nur, ketua harian DKD.
Mustafa Ismail mengundang dan mengharapkan seluruh seniman kota Depok dari pelbagai bidang kesenian agar segera mengirimkan foto profil dan biodata. Mustafa mengharapkan buku leksikon tersebut bisa terbit pada awal tahun 2017 nanti.
“Pengiriman foto profil dan biodata Seniman Depok paling lambat diterima akhir November 2016,” Tambah Mustafa yang merupakan ketua bidang program DKD. Bagi yang akan mengirim foto atau biodata, bisa dikirim ke alamat E-mail DKD ini dkdkita@gmail.com (Iman/mahrus)
